Untuk Siapa

by - May 31, 2020

              

 
             Jalanan masih  sunyi, matahari saja belum menyingsing dari persemaiannya. Namun amanah tetap lah amanah, tugas mulia bagi kemaslahatan banyak orang menjadi bayaran tersendiri yang tiada ternilai harganya. Bagi seorang Seseorang pria paruh baya dengan pakaian serba oranye itu, wajahahnya ia tutupi dengan masker pelindung, walau tertutpi, namun gesturnya mencerminkan ketekunan.

                Walau tak lagi muda, Ia masih penuh semangat. Satu dua sapuan ia kerahkan, daun-daun yang berterbangan dan sampah berserakan mulai tersingkir. Disepanjang jalan raya inilah, wilayah tugasnya setiap pagi, menyambut para pengguna jalan. Agar saban hari, mereka memulai pagi dengan keindahan dan kebersihan yang positif.   

                Tidak semudah yang dibayangkan, apalagi dengan jalan yang cukup panjang, menyapu menjadi sedikit lebih sulit, serta memakan banyak waktu dan tenaga. Tak heran, bila hingga matahari menampakkan wajahnya, ia masih bergelut.

                 Usai sudah amanat mulia itu dikerjakan, lamat-lamat ia menatap ke jalan nan bersih itu, satu persatu kendaran mulai berlalu-lalang. Ia meyakini, walaupun tidak ada yang benar-benar berkata atau mengucapkan. Orang-orang merasakan dampaknya, wajah penuh semangat dan harapan, seakan muncul disaat melawatinya.

                Inilah kebaikan, tidak perlu muluk dan megah, hal kecil pun bisa mengubah manusia manapun. Walau pekerjaan ini tidak begitu menjanjikan, tapi apalah hidup ini tanpa kebaikan. Hal itulah yang ia tanamkan didalam jiwanya.

                Tapi, kebaikan bukan berarti bisa berjalan dengan baik seperti namanya, ia terkadang seperti gula didalam kopi,ketika keduanya berfusi dengan sempurna, bukanlah gula yang dipuji, melainkan kopi. Namun lain halnya ketika gula tak hadir. Bukanlah kopi yang menjadi kambing hitamnya namun sang gula. 

                Suatu hari libur, ia tidak sempat bertugas dikarenakan sakit. Sayangnya tidak ada yang bisa menggantikan untuk membersihkan wilayah tugasnya. Sampah-sampah dan dedauan berhamburan hingga kejalan, orang-orang mulai meresah dan mengumpat petugas yang tidak menjalankan tugas hari itu. Yang tak lain sang pria paruh baya aitu.

                Usai sembuh di keesokan harinya, tugas menumpuk telah menantikannya. Tak terelakkan, absennya di hari lampau, menambah pekerjaannya dua kali lipat lebih banyak. Namun anehnya bukan hanya daun-daun yang terhampar. Namun sampah plastik dan botol lebih banyak dari biasanya. Dengan penuh keikhlasan, ia berusaha menerima kenyatannya, dan menjalankan tugas dengan sebaik mungkin.

                Belum cukuplah tugas berat itu, sebuah kejadian yang tak mengenakan harus dialaminya juga. Ada seorang pengendara  motor yang tadi melaju dari kejauahan berhenti tepat dimana bapak itu berada. Pengendara motor itu tidak membuka helmnya, kemudian berkata kepada pria paruh baya itu. Ia menyinggung jalan yang kotor di hari lampau, dalam perkatannya sedikit ada sarkasme.

                Pengendara itu kemudian melaju tanpa salam apapun. Tersinggung sudah pasti, namun bapak itu tidak marah atau dendam. Ia hanya menyayangkan, mengapa hanya petugas yang disalahkan, apakah bumi ini hanya petugas kebersihan yang tinggal, tentu tidak,

                Dengan begitu, apakah hanya dirinya yang wajib menjaga dan melestarikan lingungan, apakah manusia lain tidak bertanggung jawab. Seharusnya mereka berterima kasih pada petugas kebersihan seperti dirinya, bukan ia mengharap. Namun agar mereka lebih menghargai satu sama lain. Bila tidak ada mereka, kebersihan menjadi sangatlah langka.

                Kesimpulan dari kejadian itu, Petugas kebersihan hanya meringankan, bukan menghilangkan. Kesadaran masyarakatlah yang patut ditingkatkan, ini bukan masalah tugas siapa, tapi ini masalah untuk siapa. Untuk semua, Demi kebaikan semua, maka kebersamaanlah yang bisa mewujudkannya. Bukan saling menuding dan menyalahkan.                

                Bahu membahu dan saling mengingatkan, kita bisa karena bersama.

               


You May Also Like

0 comments